Tuesday, November 22, 2016
letusan senjata makin “memanas” Lhoksemawe
TUJUH pria melompat dari kursi warung Seuramoe Kupi di pojok Lapangan Hiraq Lhokseumawe, sedetik selesai terdengar letusan senjata, Sabtu, 12 November 2016, sekitaran jam 10. 30 WIB. Nada salak senjata tidak henti seolah sama-sama “berlomba” dengan tujuh pria tadi yang melesat bak kelinci ke pinggir jalan di pojok Lapangan Hiraq.
Rentetan letusan senjata makin “memanas” di dalam dingin serta kakunya situasi lokasi pusat Lhokseumawe yang basah kuyub diguyur hujan mulai sejak pagi.
Satu mobil Innova melaju hampir secepat kilat dari Jalan T. Nyak Adam Kamil menusuk Jalan Merdeka. Mobil itu nyatanya menguber satu mobil Innova yang lain sembari melepas “tembakan”. Tindakan bak film action di monitor kaca itu senantiasa berlanjut. Satu mobil sedan turut terlihat ke Jalan Merdeka “meramaikan” tindakan yang bikin jantung warga berdetak kencang.
“Tembak menembak” yang dilepaskan dari senapan punya beberapa penumpang tiga mobil lari kancang dibawah guyuran hujan saat itu juga bikin Jalan Merdeka depan Lapangan Hiraq jadi " medan tempur ".
Sepuluh menit selanjutnya situasi juga senyap, dingin serta kaku seperti batu. Tujuh pria pecandu kopi kembali pada warung Seuramoe Kopi sesudah memirsa adegan “kontak tembak” simulasi system pengamanan (sispam) kota sebagai sisi dari pengamanan pilkada 2017.
Sispam kota itu melibatkan personel Polres Lhokseumawe serta Unit Brimob Polda Aceh Detasemen-B yang bermarkas di Jeulikat, Blang Mangat, Lhokseumawe.
Lima menit selanjutnya, rentetan letusan senjata kembali membahana. Tiga mobil tadi terlihat meluncur ke Jalan Merdeka sembari melepas tembakan. Tujuh pria pelanggan warung Seuramoe Kupi sekonyong-konyong lari ke pojok Lapangan Hiraq melihat “kontak senjata” itu yang kesempatan ini lebih menegangkan.
Selang beberapa saat, penumpang satu diantara mobil Innova yang bertindak sebagai bandit bersenjata terkapar ke aspal Jalan Merdeka. Sejurus selanjutnya terdengar sirine mobil ambulans. Petugas medis hingga “mengevakuasi tersangka yang tewas akibat pertempuran” itu.
Situasi kembali senyap. Tujuh pria tadi balik kanan ke warung Seuramoe Kupi. Sembari menyeruput kopi yang tersisa di basic gelas, beberapa dari pria itu terlibat percakapan sembari melepas canda. Mereka membicarakan tindakan “kontak tembak” yang barusan disaksikan dengan cara segera.
Awalnya, pengelola warung kopi melempar pertanyaan sekalian pernyataan, “Peu ka lom nyan, bang? Ka lagee saat perseteruan lom! (ada apa lagi itu, bang? Telah seperti saat perseteruan Aceh dahulu!) ”
“Masa perseteruan mantong hana lagee nyan, hana prang di pusat kota, namun lam uteuen, lam glee Tuhan, juoh ngon kota (saat perseteruan saja tak seperti itu, tiada perang di pusat kota, namun dalam rimba belantara, jauh dengan pusat kota), ” timpal seseorang pelanggan warung itu. “Yang satnyoe mungken lagee di Texas, ” tutur pria itu sarat canda.
Seseorang pelanggan Seuramoe Kupi yang lain berdiskusi dengan pekerja warung itu masalah tindakan tiga mobil yang turut serta dalam “kontak senjata” itu.
“Hayeu that awak ba moto nyan, hana dirhem watee dikoh lipeh bak tikungan (hebat yang menyetir mobil itu, tanpa ada mengerem melalui tikungan jalan), ” tutur pelanggan warung itu.
“Moto di likot dilet… (mobil di belakang menguber...), ” tutur pekerja warung.
“Nye dirhem, mungken ka meu pingkom keu deh ateuh aspal, sabab jalan glue (seandainya mobil direm waktu melaju kencang, mungkin saja telah terjungkal ke tubuh jalan, sebab jalan licin akibat hujan), ” kata pelanggan warung itu.
Mendadak portalsatu. com yang ada di Seuramoe Kupi terima telpon masuk dari Gito, warga yang tempat tinggalnya tidaklah terlalu jauh dari Lapangan Hiraq.
“Apa itu meledak meledak, ” Gito ajukan pertanyaan dengan nada seperti orang ketakutan.
“Simulasi pengamanan kota, pengamanan pilkada, kata polisi. ”
“Oh… ya… ya…, ” tutur Gito.
“Aku fikir ada apa lagi itu, ” kata Gito, lantas terkekeh.
Gito mengakui mau meneruskan istirahat di tempat tinggalnya yang pernah terganggu dengan " hujan peluru " di dalam guyuran hujan. (portalsatu)
from Foto Aceh http://ift.tt/2gFQqDY
via IFTTT
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment